Kamis, 30 Juni 2011
update
bermula dari melihat beberapa teman yang masih rajin menulis di blognya, ternyata saya jadi kepingin menulis kembali di blog saya ini..yah, sebagai anak kom, mungkin ini bisa jadi tempat buat praktek menulis yang udah diajarkan di kampus, walaupun beberapa nilainya gak memuaskan.. ya, yang nanti sekedar lewat blog ini,atau mampir..silahkan baca-baca silahkan lihat2 isinya..
dengan ini, blog ini resmi di UPDATE!!
THEORY IN THE PROCESS OF INQUIRY
A. The Nature Of Theory
Teori dapat dibagi menjadi dua generalisasi:
- Semua teori adalah abstraksi
Sebuah teori bukanlah sekedar proses yang dikonsepkan. Teori biasanya fokus pada masalah tertentu namun melupakan hal yang lain. Teori juga bersifat parsial. Dengan demikian tidak ada satu teori saja yang mengungkapkan kebenaran
- Semua teori harus dilihat sebagai sebuah konstruksi
Teori bukan sesuatu yang diturunkan atau diwahyukan oleh Tuhan, melainkan dibuat oleh manusia. Sehingga teori merupakan sebuah representasi dar isudut pandang seorang pengamat atas sesuatu yang ia teliti, oleh karane itu, teori sendiri tidak merefleksikan sebuah realita.
Banyak orang terjebak dengan menganggap suatu realita dapat dilihat dan tercermin dalam sebuah teori, padahal tidaklah demikian. Seperti yang telah terungkap diatas, teori merupakan abstraksi dan konsturksi yang terbatas pada sudut pandang seseorang dan bukan merupakan realita. Seperti yang diungkapkan oleh Abraham Kaplan: teori dihunakan untuk melihat fakta, mengorganisasinya dan merepresentasikannya.
B. Basic Element of Theory
- Konsep
Pada dasarnya konsep adalah pengkategorisasian sesuatu sesuai batasan yang ditentukan oleh seorang peneliti. Dalam pengkonsepan yang terpenting adalah proses lebeling. Kita dapat mengidentifikasikan sebuah konsep dengan melihat symbol dan kata-kata. Beberapa teori hanya berhenti sampai pada tataran konsep ini, tanpa menganalisa bagaimana teori tersebut berhubungan dengan teori yang lain.
- Explanation
Ecplanation berarti tidak berhenti dengan member nama dan sekedar mendefinisikan sesuatu saja, namun juga mengidentifikasi relasi antar variabel yang ditemukan didalam sebuah penelitian. Pada tataran ini semua pertanyaan akan sebuah penelitian dan fenomena dicoba untuk dijawab.
C. Theory Development And Change
Meskipun merupakan sebuah abstraksi dari realitas, teori bukan murni sebuah abstraksi. Dalam perkembangannya teori selalu membutuhkan riset yang ditujukan untuk menunjukkan investigasi spesifik atas fakta-fakta yang dipertimbangkan secara signifikan. Hal ini juga memungkinkan adanya pengetestan teori guna mendaptkan kedekatan atas teori dan realita yang dicoba untuk dikaji dan diteliti.
Teori juga sangat mungkin untuk berubah, teori dapat berubah dengan tiga cara yaitu:
- Growth by orientasion
- Growth by Intension
- Revolution
D. The Functions Of Theory
- Organize and summarise knowledge
Teori mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada terlebih dahulu. Dengan demikian tiap orang yang akan membahas dan meneliti sesuatu tidak perlu harus memulai dengan investigasi permasalahan mulai dari sangat awal namun dapat memulai dengan melihat dan membaca dari kumpulan pengetahuan yang sudah ada lebih dahulu lewat teori yang ada
- Focusing
Teori ditujukan untuk memfokuskan perhatian pada variabel dan hubungannya dengan variabel yang lain.
- Clarify
Dengan teori kita dapat mengklarifikasi apa yang diobservasi atau diteliti. Teori dapat merepresentasikan kejadian secara spesifik serta membuka jalan agar seseorang dapat menginterpretasi, menjelasikan, dan mengerti atas kompleksitas suatu hal.
- Theories Offer and Observation Aid
Teori tidak hanya menunjukkan apa yang kita teliti, namun juga menunjukkan bagaimana cara kita menelitinya
- To Predict
Teori dapat digunakan sebagai sebuah sarana memprediksi suatu hasil dan efek dari data yang kita kumpulkan atas sebuah penelitian
- Heuristic Function
- Communication Function
Teori membuka tempat untuk kerangka komunikasi, diskusi terbuka, debat dan kritik
- Control
- Generative Function
Relevan untuk interpretive dan critical traditions. Dengan kata lain, teori dapat berkembang menjadi sebuah alat menantang budaya yang sudah ada dan untuk menentukan cara hidup yang baru.
E. Philosophical Issue In the Study Of Communication
- Communication Metatheory
Merupakan bagian dari spekulasi dalam sifat dasar penelitian.
- Issues of Epistemology
Epistemology adalah cabang dari ilmu filasafat yang mempelajari tentang pengetahuan atau bagaiamana seseorang mengetahui apa yang mereka anggap ketahui.
- Issues of Ontology
Dalam sosial science, ontology berhubungan erat dengan keberadaan manusia dan dalam komunikasi lebih terpusat pada interaksi sosial manusia. Ontological issues menjadi penting karena cara dari konseptualisasi teori komunikasi ini tergantung pada bagaimana pandangan seorang komunikator. Semua teori komunikasi dimulai dari asumsi tentang sebuah kejadian.
- Axiology Issues
Merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang kegunaan atau nilai.
- Value – conscious scholarship
Mengenali nilai-nilai penting dalam riset dan teori serta membuat usaha lebih untuk mengatur nilai-nilai tersebut dalam arah yang positif
- Value - Neutral scholarship
Percaya bahwa ilmu pengetahuan adalah penekanan dari nilai
F. How to Evaluate a Communication Theory
Criteria and Ideals:
- Theoretical Scope(ruang lingkup teori)
- Appropriateness (kelayakan)
Semacam konsistensi logis antara teori dan asumsi.
- Heuristic value
- Validity
Value-correspondance-generalizeability
- Parsimony(logical simplicity)
Jika terdapat dua teori yang sama-sama valid, salah satu yang memiliki penjelasan logis lebih simple dapat dikatakan merupakan teori terbaik.
- Openness
Dapat dikatakan bahwa teori harus terbuka pada berbagai kemungkinan. Berarti teori dapat dikatakan tentative, kontekstual, dan memenuhi syarat serta membuka kemungkinan dengan perspektif lain.